Oke kali ini gua mau ngebahas tentang suka dukanya jadi anak
farmasi, berhubung gua adalah lulusan SMK Farmasi dan sekarang juga bekerja di
dunia farmasi, jadinya ga susah-susah banget lah ngebahas tentang farmasi ini,
apalagi suka dukanya. Tapi jangan kecewa kalo ternyata yang lebih banyak gua
share adalah duka nya.
Gua sendiri masuk farmasi karena keinginan orang tua, gua
sih maunya masuk sekolah negeri gitu. Karena dulu sebelum masuk SMK, gua punya
firasat kalau suatu saat wajib belajar (sekloah gratis) bakalan sampe 12 tahun.
Karena asal kalian tau ya, biaya masuk farmasi itu mahal banget (padahal baru
SMK loh). Dan gua juga ga punya passion-passion amat di jurusan ini, tapi alhamdulillahnya
gua bisa berkembang pesat disini. Dan sebelum masuk farmasi, gua pernah
bertekad gamau terlalu menonjol dari segi tingkah laku ataupun nilai akademis.
Gua juga gamau gabung organisasi apa-apa.
Oke, kalian tau anak farmasi itu tidak bisa menikmati masa
muda layaknya anak-anak jurusan lain. Kami yang bersekolah di SMK Farmasi
menghadapi keseharian dengan ulangan-ulangan dan praktikum. Kalian tau, disini
kita tidak hanya mempelajari ilmu farmasi. Kita juga belajar tentang manajemen,
akuntansi, kewirausahaan, anfisman, dan masih banyak lagi.
Sekarang kalo kita tanya nih ya, anak farmasi belajar
tentang akuntansi, anak akuntansi belajar tentang farmasi ngga? Anak farmasi
belajar tentang manajemen, anak manajemen berlajar tentang farmasi ngga? Anak farmasi
pun IPA nya dipisah-pisah, ada fisika, kimia organik, kimia anorganik, kimia
analisa, kimia dasar, kimia teori, kimia praktik, biologi, farmakologi,
farmakognosi, dan asal kalian tau semua ilmu itu termasuk ke dalam cabang IPA,
dan kita masih ada satu jam pelajaran lagi yaitu pelajaran IPA. Yak, benar!
Kita belajar IPA? Beneran IPA, nama buku paketnya juga “Ilmu Pengetahuan Alam”.
Jadi selain belajar cabang-cabangnya itu, kita juga belajar
IPA nya sendiri. Tapi memasuki kelas XII pelajaran IPA ini udah ga ada lagi
sih, Cuma sampe kelas XI aja. Mungkin ini kurikulum di SMKF gua aja, tapi gatau
juga ya. Oke sekarang gua mau mulai bahas dari jam belajarnya.
KELAS X
Farmasi itu identik dengan sibuk, tapi ini gak kita alami di
kelas X. Karena istilahnya, kelas X ini masih dalam masa-masa pengenalan. Jadi
istilahnya kalo kita masuk taman mini kita baru berdiri di depan gerbangnya,
belom disuruh pelajarin museum ini itu letaknya dimana. Jadi di kelas X ini
anak farmasi masih tengil-tengilnya. Di SMKF gua sendiri, di kelas X masih ada
pulang jam 9 pagi, sisanya kebanyakan pulang jam 12, Cuma sehari dua hari doang
pulang sore, kadang pulang sore juga itu masuk dari jam 1 siang.
Gilang al qarana - Ini foto waktu kelas X, enak kan? Masih bisa foto-foto |
Di kelas X ini juga (sebelum semester 2) mungkin saat-saat
dimana kalian menganggap farmakologi itu lebih mudah dari farmakognosi (sebuah
anggapan yang akan kalian sesali nantinya, ngahaha). Yak pada akhrinya, dimana
kalian harus mulai memahami kejamnya farmasi adalah saat kalian memasuki kelas
X disemester 2. Dimana kalian diperkenalkan dengan bab kemoterapi di pelajaran
farmakologi. Disini kalian harus mempelajari tentang mekanisme kerja,
spesialite, origin, serta golongan-golonagn dari Antibiotik, Sulfonamida,
Antimalaria, Anti-cacing (antelmintika), antifungi, antivirus, antikanker, dan
antilepra.
Iya, semua itu dipelajari dalam satu bab. Serius deh,
semester 2 kelas X, pelajaran farmakologi Cuma bahas 1 bab aja. Iya, satu
“AJA”. Disini lah kalian akan mulai merasakan horrornya farmakologi. Buat gua
sendiri sih yang paling susah itu mempelajari tentang antibiotik, yang golongan
serta spesialite nya seabrek-abrek. Kalian tau spesialite itu apa? Spesialite
itu istilahnya kaya ada obat nih kalian harus apalin merek dan pabriknya.
Bayangin ya, kalian tau paracetamol kan? Nah kalian harus apalin merek beserta
pabrik obat-obatan yang mengandung paracetamol.
Misalnya nih ya, yang mengandung paracetamol itu ada
panad*l, parame*x, sanm*l, inz*, bodr*x. Nah, kalian harus ngapalin
masih-masing merek itu dari pabrik mana aja. Itu baru satu obat. Bayangin ya,
antibiotik itu ada amoxicillin, ampicillin, cefixime, ciprofloxacin,
azitromisin, levofloxacin, dan masih ada puluhan lainnya. Dan setiap puluhan
obat itu masing-masing memiliki puluhan merek dari pabrik yang berbeda pula.
Oke disini kalian udah mulai membenci nya belum? Kalo udah berarti kalian Cuma
baru benci sama sepsialite aja, yang artinya Cuma baru benci sama 30% dari
farmakologi. Jangan lupa kalian harus pelajari juga fungsi, mekanisme kerja,
dan golongannya.
KELAS XI
Di kelas XI inilah kimia mulai beranak pinak. Yang tadinya
Cuma belajar kimia dasar, disini kalian harus belajar kimia analisa, kimia
teori, kimia organik, kimia anorganik, dan praktik kimia. Sedikit ulasan, kimia
teori ini belajar tentang teori-teori tentang hidrolisa, KSP, molaritas,
molalitas, dan konsentrasi zat gitu, Kalo kimia analisa kalian belajar tentang
hal-hal yang akan dipraktekkan seperti destilasi, titrasi, analisa
kuanti-kuali, belajar juga tentang menghitung biloks dan kesetaraan reaksi.
Nah, selanjutnya ada kimia organik dan anorganik, disini
kalian belajar tentang senyawa dan unsur-unsur. Kalo di kimia organik kalian
belajar tentang rantai-rantai senyawa kaya alkana, elkana, siklo alkana,
aldehid, gugus alkil, polimer, dll. Kalo di anorganik kalian belajar tentang
unsur-unsur yang ada di tabel periodik kaya unsur magnesium, calcium, dll.
Kalian nanti belajar tentang origin serta pemerian dari unsur tersebut, serta
nantinya unsur-unsur tersebut dapat disenyawakan dengan dan menjadi apa.
Selain kimia yang mulai bercabang, di kelas XI ini gua juga
ngerasain praktek yang mulai bercabang. Dimana akhirnya muncul praktek kimia,
praktek komputer, dan praktek simulasi apotek. Praktek kimia disemester ketiga
ini kalian belajar titrasi. Titrasi ini istilahnya kaya kalian menentukan kadar
suatu zat, misal ada air jeruk nih. Kalian kan tau air jeruk itu mengandung
vitamin c, nah dengan titrasi ini kalian mencari tahu berapa persen sih kadar
vit c di air jeruk ini. Dan disemester empat baru kalian belajar analisa
kualitatif yaitu menebak unsur gitu lah gampangnya.
Nebak gimana? Ya gampangnya gini, misalnya kalian mau makan
bakso tapi takut ada boraxnya. Nah, di praktek kualitatif ini kalian belajar
nih gimana cara nya tau ada borax nya ga sih di bakso ini? Selain itu di kelas
XI juga ada praktek simulasi apotek dimana kalian pura-pura bekerja sebagai
karyawan apotek. Ada yang jadi kasir, jadi bagian racik, bagian nulis etiket,
dan bagian jadi pasiennya wkwk. Dan di simulasi apotek ini juga kalian belajar
membaca resep dokter. Pernah kebayang ga kalian bisa baca tulisan dokter yang
ngenjlimet gitu? Nah berkat simulasi apotek inilah kalian bakal memiliki
kemampuan membaca tulisan dokter itu.
Di kelas XI ini juga kalian bakalan ngerasain upgrade
besar-besaran di praktikum resep. Dimana kalian bakalan ngerasain bikin pil,
emulsi, suspensi, suppos, infusa, decocta, bakalan ngerasain juga pengenceran
dosis di larutan, penambahan emulgator pada emulsi, menentukan dosis suspending
agent yang tepat dalam pembuatan suspensi. Intinya susah deh.
Dan untuk pelajaran teori, selain kimia yang mulai menjadi
musuh, kalian juga harus dihadapkan
dengan ilmu resep serta farmakologi yang makin gila-gilaan. Farmakologi
sendiri mulai memasuki bab sulit itu di pelajaran Obat-obat susunan saraf pusat
dan bab Penyakit jantung pembuluh. Ilmu resep belajar tentang emulsi dan
suspensi. Dan yang bikin jeder, farmakognosi ga lagi cuma ngapalin tentang
nama-nama tanaman asal, keluarga, zat berkhasiat dan kegunaan dari simplisia
(bahan herbal). Di bab terakhir kalian belajar juga tentang cara membuat
sediaan herbal. Kalian belajar tentang destilasi, perkolasi, membuat aqua
aromatica, bahkan ada tugas bikin jamu.
Waktu itu gua bikin beras kencur.
Di kelas XI ini juga udah ga ada yang namanya pulang cepet,
guru-guru di kelas XI juga rata-rata galak semua. Apalagi kalo soal ulangan, ga
ada yang nanggung-nanggung bikin soalnya. Disini kalian sering berangkat pagi
pulang sore. Tas isinya mulai dari kamus bahasa inggris sampe foto copy
farmakope, kadang bawa buku ISO juga (Indeks Spesialite Obat). Dan bawa tas
jinjing juga buat peralatan praktek serta jas lab. Berangkat pagi-pagi bau
parfum, pas pulang bau antibiotik, atau kalo parah yaahh bau asam asetat
dicampur sama timbal asetat, wkwkwk.
Gua sendiri ngerasain banget fisik ditempa di kelas XI ini.
Dimana yang bengal jadi makin bengal, biar dikeluarin gitu dari kelas karena ga
kuat. Walaupun di akhir kelas XI ada study tour ke tawang mangu – bali – jogja.
Tapi tetep aja setelah itu harus UAS dan jangan lupa PKL menanti. Mungkin di
kelas XI inilah yang namanya karakter di bentuk, yang gak kuat pasti gagal naik
ke kelas XII, yang kuat ataupun bisa lolos walau terseok-seok pun harus
siap-siap menghadapi tantangan akhir di kelas XII.
Oke mungkin sampe kelas XI dulu aja ya buat bagian 1 nya,
nanti gua bahas suka duka jadi anak farmasi bagian dua tentang keadaan di kelas
XII dan juga di dunia kerja ataupun kuliah. Apakah usaha jadi sia-sia? Tunggu
aja kelanjutannya, see ya...
0 comments:
Post a Comment