• Latest News

    Wednesday, May 18, 2016

    Suka Duka Menjadi Anak Farmasi Bagian 1 (Yang mau masuk farmasi wajib baca)


    Oke kali ini gua mau ngebahas tentang suka dukanya jadi anak farmasi, berhubung gua adalah lulusan SMK Farmasi dan sekarang juga bekerja di dunia farmasi, jadinya ga susah-susah banget lah ngebahas tentang farmasi ini, apalagi suka dukanya. Tapi jangan kecewa kalo ternyata yang lebih banyak gua share adalah duka nya.

    Gua sendiri masuk farmasi karena keinginan orang tua, gua sih maunya masuk sekolah negeri gitu. Karena dulu sebelum masuk SMK, gua punya firasat kalau suatu saat wajib belajar (sekloah gratis) bakalan sampe 12 tahun. Karena asal kalian tau ya, biaya masuk farmasi itu mahal banget (padahal baru SMK loh). Dan gua juga ga punya passion-passion amat di jurusan ini, tapi alhamdulillahnya gua bisa berkembang pesat disini. Dan sebelum masuk farmasi, gua pernah bertekad gamau terlalu menonjol dari segi tingkah laku ataupun nilai akademis. Gua juga gamau gabung organisasi apa-apa.

    Oke, kalian tau anak farmasi itu tidak bisa menikmati masa muda layaknya anak-anak jurusan lain. Kami yang bersekolah di SMK Farmasi menghadapi keseharian dengan ulangan-ulangan dan praktikum. Kalian tau, disini kita tidak hanya mempelajari ilmu farmasi. Kita juga belajar tentang manajemen, akuntansi, kewirausahaan, anfisman, dan masih banyak lagi.

    Sekarang kalo kita tanya nih ya, anak farmasi belajar tentang akuntansi, anak akuntansi belajar tentang farmasi ngga? Anak farmasi belajar tentang manajemen, anak manajemen berlajar tentang farmasi ngga? Anak farmasi pun IPA nya dipisah-pisah, ada fisika, kimia organik, kimia anorganik, kimia analisa, kimia dasar, kimia teori, kimia praktik, biologi, farmakologi, farmakognosi, dan asal kalian tau semua ilmu itu termasuk ke dalam cabang IPA, dan kita masih ada satu jam pelajaran lagi yaitu pelajaran IPA. Yak, benar! Kita belajar IPA? Beneran IPA, nama buku paketnya juga “Ilmu Pengetahuan Alam”.

    Jadi selain belajar cabang-cabangnya itu, kita juga belajar IPA nya sendiri. Tapi memasuki kelas XII pelajaran IPA ini udah ga ada lagi sih, Cuma sampe kelas XI aja. Mungkin ini kurikulum di SMKF gua aja, tapi gatau juga ya. Oke sekarang gua mau mulai bahas dari jam belajarnya.

    KELAS X

    Farmasi itu identik dengan sibuk, tapi ini gak kita alami di kelas X. Karena istilahnya, kelas X ini masih dalam masa-masa pengenalan. Jadi istilahnya kalo kita masuk taman mini kita baru berdiri di depan gerbangnya, belom disuruh pelajarin museum ini itu letaknya dimana. Jadi di kelas X ini anak farmasi masih tengil-tengilnya. Di SMKF gua sendiri, di kelas X masih ada pulang jam 9 pagi, sisanya kebanyakan pulang jam 12, Cuma sehari dua hari doang pulang sore, kadang pulang sore juga itu masuk dari jam 1 siang.

    Gilang al qarana - Ini foto waktu
    kelas X, enak kan? Masih
    bisa foto-foto
    Di kelas X ini masih enak, kimia yang dipelajari juga baru kimia dasar aja. Iya, di kelas satu ini kita Cuma kena satu kimia, dan inipun belum kena praktikumnya. Khusus untuk praktik pun kita Cuma praktik resep aja, dimana kita masih belajar tentang bungkus puyer, nimbang bahan obat, belajar baca buku standar, bahkan belum belajar tentang penyerahan obat. Jadi obat kelar, tinggal serahin aja ke pengawas. Istilahnya di kelas X itu masih bener-bener dimanja. Untuk itu nikmatilah masa-masa kelas X kalian wahai anak farmasi.

    Di kelas X ini juga (sebelum semester 2) mungkin saat-saat dimana kalian menganggap farmakologi itu lebih mudah dari farmakognosi (sebuah anggapan yang akan kalian sesali nantinya, ngahaha). Yak pada akhrinya, dimana kalian harus mulai memahami kejamnya farmasi adalah saat kalian memasuki kelas X disemester 2. Dimana kalian diperkenalkan dengan bab kemoterapi di pelajaran farmakologi. Disini kalian harus mempelajari tentang mekanisme kerja, spesialite, origin, serta golongan-golonagn dari Antibiotik, Sulfonamida, Antimalaria, Anti-cacing (antelmintika), antifungi, antivirus, antikanker, dan antilepra.

    Iya, semua itu dipelajari dalam satu bab. Serius deh, semester 2 kelas X, pelajaran farmakologi Cuma bahas 1 bab aja. Iya, satu “AJA”. Disini lah kalian akan mulai merasakan horrornya farmakologi. Buat gua sendiri sih yang paling susah itu mempelajari tentang antibiotik, yang golongan serta spesialite nya seabrek-abrek. Kalian tau spesialite itu apa? Spesialite itu istilahnya kaya ada obat nih kalian harus apalin merek dan pabriknya. Bayangin ya, kalian tau paracetamol kan? Nah kalian harus apalin merek beserta pabrik obat-obatan yang mengandung paracetamol.

    Misalnya nih ya, yang mengandung paracetamol itu ada panad*l, parame*x, sanm*l, inz*, bodr*x. Nah, kalian harus ngapalin masih-masing merek itu dari pabrik mana aja. Itu baru satu obat. Bayangin ya, antibiotik itu ada amoxicillin, ampicillin, cefixime, ciprofloxacin, azitromisin, levofloxacin, dan masih ada puluhan lainnya. Dan setiap puluhan obat itu masing-masing memiliki puluhan merek dari pabrik yang berbeda pula. Oke disini kalian udah mulai membenci nya belum? Kalo udah berarti kalian Cuma baru benci sama sepsialite aja, yang artinya Cuma baru benci sama 30% dari farmakologi. Jangan lupa kalian harus pelajari juga fungsi, mekanisme kerja, dan golongannya.

    KELAS XI

    Nah, memasuki kelas XI, kalian mulai dihadapkan pada pilihan lanjut atau menyerah. Susahnya farmasi baru berasa disini. Apalagi buat kalian yang gabung organisasi juga, rasanya bakalan kaya mau mati deh. Dulu di kelas XI gua sendiri gabung kedalam ISSMAF (sama kaya OSIS) dan gua disini sebagai Ketua nya, iyak gua anak yang tadinya gamau menonjol di SMK Farmasi malah jadi ketua OSIS!-_-

    Di kelas XI inilah kimia mulai beranak pinak. Yang tadinya Cuma belajar kimia dasar, disini kalian harus belajar kimia analisa, kimia teori, kimia organik, kimia anorganik, dan praktik kimia. Sedikit ulasan, kimia teori ini belajar tentang teori-teori tentang hidrolisa, KSP, molaritas, molalitas, dan konsentrasi zat gitu, Kalo kimia analisa kalian belajar tentang hal-hal yang akan dipraktekkan seperti destilasi, titrasi, analisa kuanti-kuali, belajar juga tentang menghitung biloks dan kesetaraan reaksi.

    Nah, selanjutnya ada kimia organik dan anorganik, disini kalian belajar tentang senyawa dan unsur-unsur. Kalo di kimia organik kalian belajar tentang rantai-rantai senyawa kaya alkana, elkana, siklo alkana, aldehid, gugus alkil, polimer, dll. Kalo di anorganik kalian belajar tentang unsur-unsur yang ada di tabel periodik kaya unsur magnesium, calcium, dll. Kalian nanti belajar tentang origin serta pemerian dari unsur tersebut, serta nantinya unsur-unsur tersebut dapat disenyawakan dengan dan menjadi apa.

    Selain kimia yang mulai bercabang, di kelas XI ini gua juga ngerasain praktek yang mulai bercabang. Dimana akhirnya muncul praktek kimia, praktek komputer, dan praktek simulasi apotek. Praktek kimia disemester ketiga ini kalian belajar titrasi. Titrasi ini istilahnya kaya kalian menentukan kadar suatu zat, misal ada air jeruk nih. Kalian kan tau air jeruk itu mengandung vitamin c, nah dengan titrasi ini kalian mencari tahu berapa persen sih kadar vit c di air jeruk ini. Dan disemester empat baru kalian belajar analisa kualitatif yaitu menebak unsur gitu lah gampangnya.

    Nebak gimana? Ya gampangnya gini, misalnya kalian mau makan bakso tapi takut ada boraxnya. Nah, di praktek kualitatif ini kalian belajar nih gimana cara nya tau ada borax nya ga sih di bakso ini? Selain itu di kelas XI juga ada praktek simulasi apotek dimana kalian pura-pura bekerja sebagai karyawan apotek. Ada yang jadi kasir, jadi bagian racik, bagian nulis etiket, dan bagian jadi pasiennya wkwk. Dan di simulasi apotek ini juga kalian belajar membaca resep dokter. Pernah kebayang ga kalian bisa baca tulisan dokter yang ngenjlimet gitu? Nah berkat simulasi apotek inilah kalian bakal memiliki kemampuan membaca tulisan dokter itu.

    Di kelas XI ini juga kalian bakalan ngerasain upgrade besar-besaran di praktikum resep. Dimana kalian bakalan ngerasain bikin pil, emulsi, suspensi, suppos, infusa, decocta, bakalan ngerasain juga pengenceran dosis di larutan, penambahan emulgator pada emulsi, menentukan dosis suspending agent yang tepat dalam pembuatan suspensi. Intinya susah deh.

    Dan untuk pelajaran teori, selain kimia yang mulai menjadi musuh, kalian juga harus dihadapkan  dengan ilmu resep serta farmakologi yang makin gila-gilaan. Farmakologi sendiri mulai memasuki bab sulit itu di pelajaran Obat-obat susunan saraf pusat dan bab Penyakit jantung pembuluh. Ilmu resep belajar tentang emulsi dan suspensi. Dan yang bikin jeder, farmakognosi ga lagi cuma ngapalin tentang nama-nama tanaman asal, keluarga, zat berkhasiat dan kegunaan dari simplisia (bahan herbal). Di bab terakhir kalian belajar juga tentang cara membuat sediaan herbal. Kalian belajar tentang destilasi, perkolasi, membuat aqua aromatica, bahkan ada tugas bikin jamu.  Waktu itu gua bikin beras kencur.

    Di kelas XI ini juga udah ga ada yang namanya pulang cepet, guru-guru di kelas XI juga rata-rata galak semua. Apalagi kalo soal ulangan, ga ada yang nanggung-nanggung bikin soalnya. Disini kalian sering berangkat pagi pulang sore. Tas isinya mulai dari kamus bahasa inggris sampe foto copy farmakope, kadang bawa buku ISO juga (Indeks Spesialite Obat). Dan bawa tas jinjing juga buat peralatan praktek serta jas lab. Berangkat pagi-pagi bau parfum, pas pulang bau antibiotik, atau kalo parah yaahh bau asam asetat dicampur sama timbal asetat, wkwkwk.

    Gua sendiri ngerasain banget fisik ditempa di kelas XI ini. Dimana yang bengal jadi makin bengal, biar dikeluarin gitu dari kelas karena ga kuat. Walaupun di akhir kelas XI ada study tour ke tawang mangu – bali – jogja. Tapi tetep aja setelah itu harus UAS dan jangan lupa PKL menanti. Mungkin di kelas XI inilah yang namanya karakter di bentuk, yang gak kuat pasti gagal naik ke kelas XII, yang kuat ataupun bisa lolos walau terseok-seok pun harus siap-siap menghadapi tantangan akhir di kelas XII.


    Oke mungkin sampe kelas XI dulu aja ya buat bagian 1 nya, nanti gua bahas suka duka jadi anak farmasi bagian dua tentang keadaan di kelas XII dan juga di dunia kerja ataupun kuliah. Apakah usaha jadi sia-sia? Tunggu aja kelanjutannya, see ya...
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Suka Duka Menjadi Anak Farmasi Bagian 1 (Yang mau masuk farmasi wajib baca) Rating: 5 Reviewed By: Gilang al Qarana
    Scroll to Top