Banyak orang yang bingung atau bisa di bilang galau soal
milih kampus. Ga Cuma bingung milih mau masuk fakultas apa, kadang juga bingung
buat masuk swasta atau negeri. Memang kalau dari segi ekonomi, PTN jauh lebih
hemat (a.k.a banyak murahnya). Tapi ga semuanya juga kok, mungkin buat kalian
yang ikut SMNPTN dan SBMPTN ga akan terlalu banyak mengeluarkan biaya pas mau
masuk kuliah, Taaapiiiiii????
Beberapa yang mau masuk PTN dengan jalur tes tulis harus berjibaku
dengan kursus dan les yang tak kunjung henti. Bayangkan, ketika kalian yang
harusnya udah bersantai ria setelah menyelesaikan UN dipaksa harus belajar lagi
buat menghadapi ujian selanjutnya. Emang bener sih dalam hidup ini ujian datang
silih berganti, tapi kalau dalam waktu sesingkat itu, apa ga bikin putus asa
namanya? Dan ingat kursus/les itu juga ga gratis kan? Harus bayar jutaan
rupiah, mungkin yang orang tua nya ngebet banget masukin anak ke PTN berani
ngeluarin biaya kursus setara uang pangkal perguruan tinggi swasta.
Ada beberapa orang
yang bilang, kuliah itu ga harus negeri. Swasta pun gapapa asalkan kita yang
menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Sebenernya yang penting itu bukan dimana
kalian kuliah, dan bagaimana kalian kuliah. Tapi seperti apa kalian setelah
lulus kuliah. Ada beberapa orang yang memaksakan ingin masuk ke perguruan
tinggi negeri tapi tidak ke fakultas atau jurusan yang dia inginkan, kenapa?
Karena dia tau fakultas yang ingin dia tuju itu pasti berat
saingannya, belum apa-apa udah jiper duluan mau masuk fakultas itu. Kalau udah
kaya gini percuma deh kalian masuk perguruan tinggi negeri, karena nantinya
perkuliahan yang kalian jalani akan sangat sulit, kenapa? Jawabannya sederhana,
karena mungkin kalian tidak mencintai apa yang kalian pelajari.
Misalkan, kalian memiliki passion di bidang teknik sipil,
orang tua ngasih kewajiban ke kalian buat masuk PTN apapun jurusannya, kalo
kalian ga masuk PTN siap-siap nama kalian di coret dari kartu keluarga (lebay
amet). Passion kalian yang ada di teknik sipil ini terbentur dengan keinginan
orang tua dan gengsi hingar bingar perguruan tinggi negeri. Alhasil, kalian
milih jurusan yang ga sesuai passion kalian, psikologi misalnya.
Kamu memiliki passion dalam dunia konstruksi, sedangkan harus
masuk ke fakultas psikologi. Kamu yang harusnya bisa mengekspressikan diri
dalam pembangunan sebuah gedung, dipaksa harus mengekspressikan diri dengan
mengamati perilaku orang. Tekanan batin? Pasti! Sakit? Entahlah! Alhasil apa?
Hingar bingar PTN yang selalu didambakan orang pun menjadi hambar tak berasa,
kamu seperti ada di neraka yang tak nyata, kamu berada di lingkungan yang
memaksa kamu mengerti walau kamu sendiri tak pernah di mengerti. Ujung-ujungnya
apa? Kamu bakalan jadi mahasiswa psikologi yang punya gangguan psikologi, wkwk.
Ingat nih, perguruan tinggi negeri emang sesuatu yang wah,
terutama bagi orang tua yang ga mampu dalam segi finansial untuk mengkuliahkan
kalian di PTS. Tapi, kalau emang gagal masuk PTN, lebih baik kalian berusaha,
bekerja dulu dan menunda kuliah sementara, sehingga nantinya bisa membiayai
kuliah sendiri. Kalian bisa memilih fakultas yang sesuai passion kalian tanpa
harus terbelit dengan keinginan orang tua.
Saya tidak bilang PTN itu buruk, tapi kalau kalian sebegitu
wah nya melihat PTN, itu juga bukan sesuatu yang baik. Ingat, daripada kalian
berkuliah di perguruan tinggi negeri yang tidak sesuai passion kalian, lebih
baik kalian berkuliah di swasta. Bahkan beberapa swasta saat ini menyediakan
kelas karyawan, sehingga selain kamu berkuliah kamu juga bisa bekerja, yah buat
bantu-bantu orang tua.
So, which one is better, PTN or PTS? The answer is both.
Tidak ada yang lebih baik satu sama lain, semua kembali pada kalian yang
berkuliah. Kalian kuliah di harvard university pun kalau masuk jurusan yang ga
sesuai dengan passion kalian, rasa dari harvard itu pun bakalan hambar.
Baca juga :
0 comments:
Post a Comment