SAYONARA [ Episode 1 : Korban Pertama]
By : Gilang al Qarana
"Malam ini
diperkirakan hujan lebat akan kembali mengguyur kota jakarta, para penduduk
yang akan bepergian di harapkan
untuk...." begitulah penggalan kalimat
yang di lontarkan sang pembawa berita di sebuah radio.
"Hujan lagi? Tak bosan
kah kau memandikan kota ini setiap malamnya. Ku pikir inilah sebabnya jakarta
tidak pernah berhenti jadi kolam renang umum"
Gumam seorang wanita muda yang sedang termangu di depan stir mobilnya.
Di tengah kepadatan lalu lintas, sebuah avanza terjebak diantara
ribuan kendaraan lain yang seolah mengantri untuk pergi ke tujuannya
masing-masing. Jalanan ibukota memang selalu macet setiap jam pulang kerja. Tak
dapat dipungkiri, hal ini tidak akan mudah untuk di selesaikan oleh pemerintah
kota manapun. Ribuan kendaraan umum dan pribadi bercampur aduk menjadi satu
bagaikan kumpulan sayuran di sebuah mangkuk salad. Namun, terkadang keadaan ini
menjadi tambang emas untuk para pengemis, pengamen, dan asongan yang berlalu
lalang di sela-sela jarak kendaraan yang sedang berhenti.
"Tring...Tringg..." nada SMS memecah lamunan wanita pengendara avanza itu.
"Tengah
Malam nanti. Sayonara" sebuah sms dari nomor yang tidak
di kenal membuat heran wanita itu.
"Apa-apaan ini,
membuatku makin badmood aja." celoteh wanita tersebut sambil menekan tombol balas
di hapenya. Ia membalas pesan tersebut
dengan sedikit menghardik "Siapa
anda? saya tidak ada waktu untuk meladeni candaan tolol anda. Jika mau
mengerjai, kerjai saja nomor lain!"
"Tringgg..Tringgg.." hanya selang 30 detik nomer tersebut kembali membalas. Lagi, bacaan
sms yang sama pun keluar .
"Tengah
malam nanti. Sayonara" .Menganggap hal ini hanya
iseng belaka, ia pun membiarkannya begitu saja. Tiba-tiba bunyi sms kembali
berdering. "Arghhh, bodoh!! ingin ku
lempar saja hape ini ke arah kumpulan pengemis di luar sana! Kenapa bisa ada
orang yang sangat iseng di tengah kelelahan ku mengahdapi macet seperti
ini". umpat nya.
Namun, ia sedikit lega, ternyata itu adalah sms dari kekasihnya "kamu masih kejebak macet ya say?
kabari yah kalo sudah sampai. Love you". Sms ini mampu melukis sedikit
senyum di bibir wanita muda itu. Iya hanya menjawab singkat "Iya,
nanti ku kabari. Love you too"
Antrian kendaraan perlahan-lahan menuju titik lancar. Avanza itu pun
melaju sedikit kencang saat berada di jalanan yang sudah lengang. "Fiuuuhhhh akhirnya lancaaaarrrrr, kebut aja
deh, akan ku balas rasa badmood ku karena kemacetan tadi haha". Namun,
kakinya seketika berhenti menginjak pedal gas saat bunyi sms kembali berdering
"Tengah
malam nanti. Sayonara". Dengan wajah sedikit
jengkel, wanita itu pun kembali menginjak pedal gas kuat-kuat tanpa
menghiraukan sms tersebut.
Pukul 20.00, sang wanita pun akhirnya sampai dirumah. "Akhirnya sampe jugaa, mandii ahh abis
itu santai-santai. Ups tunggu dulu, hampir lupa ngabarin si Erik kalau aku
sudah sampe rumah" Setelah mengirim sebuah pesan singkat kepada
kekasih nya, lantas ia pun menuju kamar mandi. Namun, ada keanehan yang ia
rasakan, rumahnya nampak berbeda dari sebelumnya. "Aneh ya, tapi apa ya yang aneh? ah bodo amat lah efek capek
mungkin" . Wanita tersebut pun masuk ke kamar mandi, namun ada sesuatu
yang aneh ketika ia menatap kaca kamar mandi yang jika di lihat akan
menampilkan gambar pintu kamar mandi
nya. Nampak ada sebuah tulisan kecil berada di atas pintu kamar mandi itu "Tengah malam nanti. Sayon..."
Terkejutnya ia karena tulisan itu di tulis oleh sebuah tinta spidol
merah , namun kata terakhir nampak nya belum selesai di tulis.Segera ia keluar
dari kamar mandi, berpakaian, dan meringkuk di balik selimut. "Ada apa ini, kenapa kalimat itu bisa
ada di atas pintu kamar mandi ku? Tidak, tidak mungkin ada yang berani masuk
rumah ku ketika aku sedang bekerja" . Tiba-tiba sms kembali berdering,
nomor misterius itu kembali mengirimkan sebuah pesan "First Blood.
Sayonara". Wanita tersebut pun pucat pasi
memikirkan makna dari sms tersebut. Ia
kembali mencoba tidur, namun tidak bisa,
seperti ada yang mengganjal matanya untuk tidak tidur, selain itu rintik hujan
dan suasana sepi dirumahnya membuat ia makin terpojok dengan situasi menakutkan
ini. Ia pun memutuskan untuk menonton televisi agar rumahnya terdengar sedikit
ramai. Namun, ada hal yang aneh saat ia menyetel televisi yang menayangkan
sebuah film dari Sylverster Stallone. Di
pojok kiri atas! terdapat judul film tersebut, "FIRST BLOOD" . Ya itu judulnya. Kalimat First
Blood yang artinya darah pertama ini berhasil membuat bulu kuduk si wanita
berdiri tegak.
"Kenapa? ada apa ini
sebenarnya? dan kenapa erik belum membalas pesan kabar ku tadi? apakah ia sudah
tidur? ayolah rik jangan tidur dulu di saat-saat seperti ini". Kecemasan semakin melandanya puluhan sms dan bbm ia kirimkan ke
hape kekasihnya itu. Sampai akhirnya ada balasan dari sebuah nomor, ya itu
nomor erik "Maaf fan aku ketiduran
tadi hehe. Kamu kenapa? kayanya cemas banget. Aku kesana ya". Bagaikan
luka yang di siram air dingin, sejuk perasaannya membaca balasan pesan dari
kekasihnya.
Pukul 23.57, "Ting
tongg" bel rumahnya pun berbunyi. Namun saat membuka pintu tidak ada
seorang pun di depan rumahnya. Ia segera menutup pintu dan menyadari ada
secarik kertas di lantai seperti telah di selipkan dari kolong pintunya. "Sudah tengah malam. Sayonara" Itu lah bacaan yang ada di kertas tersebut. Ia segera
mengunci pintu, dan lari ke ruang tv, "Ada
apa sebenarnya ini? kenapa ada yang iseng begini denganku?"
"Ting..Tong" bel pintu kembali berbunyi "Ting..Tong..Ting..Tong.."
kembali berbunyi berkali kali namun ia tak mau mebukakannya. "Bruk..bruuukk...brruukkk!!!"
Nampak ada seseorang yang memukul mukul pintu rumahnya seolah-olah sangat ingin di ijinkan masuk.
Ia perlahan mendekati pintu setelah menganggap keadaan di luar
sedikit lebih tenang, ia menuju pintu sambil menggenggam erat pisau dapur,
namun matanya tertuju pada secarik kertas di lantai dekat pintu. Kertas itu
terbaca "Aku
ada di depan rumahmu sayang. Sayonara." Ia segera
membuka pintu dan alangkah terkejutnya ia saat melihat badan sesorang
tergeletak di terasnya tanpa kepala, ia pun menyadari bahwa itu badan
kekasihnya. Ya, itu adalah badan erik!
"Glutuk..glutukk" terdengar suara sesuatu di
lempar di sertai sebuah benda menggelinding di depan teras rumahnya yang
sedikit basah terkena cipratan air hujan. "Ohmaigattt
!!! itu kepalaaa!" ia langsung membanting pintu rumahnya dan mengunci
nya rapat-rapat. Sebuah kepala nampak telah sengaja di lemparkan oleh seseorang
di depan teras rumahnya.
"Aku harus menghubungi
polisi segera!!"
Namun, ketika ia baru mau mengetik nomor, sebuah sms pun masuk,
terbaca "Jendela kamarmu
terlalu lebar. Sayonara" .
"Ohh shit!! Aku lupa
mengunci jendela kamar ku. Bodoh! bodoh! bodoh! Pembunuh itu pasti sudah di
dalam rumah sekarang" sesalnya sambil berlari
menuju pintu rumah. Ia langsung membuka kunci dan pintu rumahnya. Tanpa melihat
sekeliling ia langsung lari tunggang langgang.
Namun saat beberapa kali melangkah keluar ia terpeleset jatuh karena
menginjak penggalan kepala kekasihnya itu. Ternyata sang pembunuh sengaja
meletakkan nya tepat di depan pintu.
"Aaaaaaaaaaa..." ia menjerit sekeras-kerasnya setelah mengijak kepala yang sudah
terpisah dari badannya itu.
Hingga jeritannya pun terhenti oleh sebuah desahan berat di belakang
telinganya "Sa..yo..na..ra.." -`
Dan setelah itu semuanya langsung nampak gelap bagi wanita malang
tersebut.
---
"Telah terjadi
pembunuhan sadis di sebuah rumah di kawasan bilangan, Jakarta. Di temukan dua
kepala manusia laki-laki dan perempuan tertancap di sebuah pagar rumah. Dan
tubuhnya di temukan di teras rumah tersebut. Hingga saat ini polisi masih
menyelidiki siapa pelakunya, dan apa motif ia melakukan tindakan ini..." begitulah penggalan kalimat
yang di lontarkan sang pembawa berita di sebuah radio.
"Jakarta udah gak aman
lagi sekarang, pembunuhan ada di mana-mana, nyawa orang udah kaya nyawa kucing
aja. Tinggal bunuh dan gletakin bangke nya dimana aja" Umpat seorang
wanita muda yang sedang mendengarkan radio di kamarnya.
0 comments:
Post a Comment